Kalian masih inget dong, sekitar 1
minggu yang lalu atau Rabu, 8 Maret 2016 telah terjadi fenomena yang amat
menakjubkan bagi dunia khususnya Indonesia, iya Gerhana Matahari Total (GMT)
yang terjadi di hampir 10 titik di Indonesia, jadi yang gak dapet GMT bakal
kedapetan Gerhana Matahari Parsial. Apa sih gerhana matahari itu? Apa sih
parsial itu? Kapan terjadi gerhana matahari lagi? Yuk ikuti ulasannya!
Apa sih Gerhana Matahari itu?
Gerhana Matahari atau Solar Eclipse adalah sebuah fenomena
ketika 3 buah benda tata surya, yakni Matahari, Bulan, dan Bumi berada pada
suatu garis yang lurus. Jadi, ini kebalikannya dari Gerhana Bulan, kalau
gerhana bulan mataharinya yang di tengah.
Fenomena ini mengakibatkan daerah
yang ada pada garis lurus tadi menjadi gelap seperti shubuh, padahal sudah pagi
terang dan matahari tampak sangat berbeda. Jika daerah tersebut terkena GMT,
maka bentuk matahari itu seperti bentuk mata kucing (bedanya kalau gerhana
matahari gak ada pupilnya), ya kira-kira seperti ini.
Gerhana matahari, rasio terjadinya
adalah 1:2 dalam dekade 2 tahun sekali, tetapi GMT terakhir sebelum tahun ini
adalah 11 Juni 1983, itu jaraknya jauh kali dengan tahun 2016. Tentang Gerhana
matahari di tahun 1983, ada fakta yang mengejutkan. Entah mungkin penyebabnya
orang pada saat itu masih awam atau IPTEK yang kurang maju, tetapi pada tahun
1983 itu, Negara Indonesia pada saat itu tidak membolehkan atau melarang untuk
melihat atau menatap sinar yang ditimbulkan gerhana pada saat itu. Karena
katanya akan menyebabkan kebutaan (hehehe…lucu ya) dan fenomena ini saat itu
langsung dijadikan sebuah perangko.
Coba deh, Tanya Papa
atau Mama kamu yang pada saat itu mungkin masih muda, karena mimin Tanya
sendiri dan jawabannya emang iya, yaitu dilarang melihat sinarnya. Saking
takutnya, orang-orang pada zaman itu menutup jendela mereka rapat-rapat dengan
tirai agar menghindari dari sinarnya. Nyokap mimin sampai ketawa nginget
kejadian itu karena kalau diinget-inget lagi kayak dibodoh-bodohin waktu itu.
Yang sebenarnya GMT itu indah sekali.
Back to the topic, GMT yang kita lihat 4 hari lalu itu “Once a Life”, maksudnya sekali seumur
hidup, karena Gerhana yang kayak gituan 350 tahun sekali (serius kalian mau
hidup 350 tahun yang akan datang???). Emang apa bedanya? Jadi, bedanya itu
terletak pada daerah yang dilalui, karena GMT yang kayak kemaren itu terjadi
pada titik yang bersamaan. Jadi, itu kesempatan yang langka.
Apa sih parsial itu?
Gerhana matahari parsial itu ketika bulan
hanya menutupi sekitar ¼ total matahari, bentuknya jadi seperti bulan sabit gitu,
bedanya ini matahari. Nah, kebetulan admin tinggal di daerah Kepulauan Riau,
jadinya dapet parsialnya aja waktu itu.
Gerhana Matahari Total (GMT) dan
Gerhana Matahari Cincin (GMC) cukup berbeda. Jika GMT bentuk mataharinya hitam
seluruhnya seperti lubang hitam, nah kalau GMC bentuknya seperti cincin, hanya
bagian tengah matahari yang tertutup bulan, sedang pinggirnya tidak.
Prediksi GMT selanjutnya
Gerhana matahari total akan bisa
disaksikan kembali pada 2023 di wilayah Papua, Tidore, dan Ternate. Iya,
semuanya diwilayah timur, namun meski wilayah lintasan Gerhana Matahari Total
(GMT) April 2013 nanti lebih sedikit, kamu tidak tidak perlu kecewa. Sebab,
gerhana matahari pada 2023 adalah gerhana matahari hybrid. Gerhana ini palin
langka.
Gerhana matahari Hybrid adalah
gabungan GMT dan GMC. Selama abad 21, di perkirakan Indonesia hanya dilintasi 2
kali Gerahana Matahari Hybrid, pertama
pada 20 April 2023 dan kedua pada 25 November 2049.
Begitu
posting-an kali ini tentang gerhana matahari, semoga menambah wawasan. See you
in next post!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar