Ketika
matahari meredupkan sinarnya
Seketika
penjuru kelam dan buram
Ku
mencari…. Mega yang tak terlihat
Kemana
dia?!
7
arah mata angin, sudah kutelusuri
Sayang,
tak kutemukan keberadaan itu
Negeri
dari segala negeri kusinggahi
Laut
dari segala laut ku arungi
Namun,
kemana keberadaanya?
Keberadaan
yang sungguh berarti…
Tanpanya,
hancur segala yang t’lah tertanam
Mana
aturan-aturan lama itu?!
Ku
ingin mentaatinya,
Agar
mulus hidupku…
Menuju
Sang Kebenaran
Ohhh,
tak bergedup jantung
Serasa
ditelan bumi… Dan di kikis abrasi
Tak
lagi ada identitas ini
Yang
ingin kusambangi
Rasa
malu diri, ketika cerita-cerita rakyat itu,
Menjadi
legenda yang ter mitoskan!
Angkara
murka, remukkan negeri ini
Negeri
antah berantah yang seakan lupa,
lupa
dengan asal-usulnya….
Yang seharusnya kekal
Yang seharusnya abadi
Yang seharusnya selamanya
Kini………………………………………………….
Merajalela, diamuk mas(s)a.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar